Tugas Blog 2 : Ethical Disaster
ETHICAL DISASTER: TENGGELAMNYA COSTA CONCORDIA
Kean
Nafis Santang - 16521159
Costa
Concordia merupakan kapal pesiar yang dibuat oleh perusahaan pelayaran Costa
Carnival Cruises. Costa Concordia dikeluarkan pada 2 September 2005 dengan Panjang
290 meter dan jumlah awak kapal 1100 orang. Pada Jumat, 13 Januari 2012, Costa
Concordia mengalami kecelakan di dekat pesisir Isola del Giglio. Kecelakaan ini
adalah kecelakaan kapal pesiar terbesar sejak kecelakaan kapal Titanic. Pada
blog ini, saya akan mengupas alasan-alasan yang menyebabkan kecelakaan ini
terjadi. Analisis ini akan dibagi dua bagian, pelanggaran etika yang
menyebabkan kecelakaan dan pelanggaran etika saat penanganan kecelakaan.
PELANGGARAN
ETIKA YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN
Kapal Costa Concordia menabrak batu
di dekat pesisir ketika kapten kapalnya, Francesco Schettino, ingin melakukan sail-by-salute.
Sail-by-salute adalah kegiatan yang melibatkan kapal berlayar sedekat
mungkin dengan pesisir dan kemudian membunyikan klaksonnya sekencang mungkin.
Hal ini merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh kapal pesiar. Walaupun
konsepnya terdengar berbahaya, sail-by-salute tidak dilarang oleh peraturan pelayaran
ataupun peraturan dari Costa Carnival Cruises. Sehingga dari segi etika dan
peraturan, hal ini diperbolehkan. Tetapi prosedur yang dilakukan oleh Schettino
tidak sesuai prosedur aman
Masalah
pertama adalah komunikasi. Helmsman kapal ini adalah Jacob Rusli Bin, dia
berasal dari Indonesia yang tidak berpengalaman bekerja di kapal sama sekali (dulu
dia jadi pengecat dinding dan pembersih). Dia dipekerjakan oleh Costa karena
dia bisa dibayar semurah mungkin. Helmsman adalah orang yang bertanggung jawab
atas arah layar kapal (port dan starboard). Masalahnya adalah Jacob tidak fasih
berbahasa Inggris. Hal ini menyebabkan komunikasi perintah di antara kapten dengan
helmsman menjadi kacau. Perintah angka arah kapal yang diberikan kapten tidak
tepat didengar oleh helmsmannya dan harus dikoreksi 1st officernya
(misalnya 350 starboard didengar sebagai 340). Hal ini menyebabkan rute kapal
untuk mendekati pesisir menjadi terlalu dekat dari jarak aman yaitu 0.56
kilometer.
Masalah
kedua adalah prosedur yang diabaikan. Prosedur yang seharusnya adalah setiap
kali kapten mengubah arah kapal, 3rd officer harus menyebutkan
koordinat kapal pada saat itu. Awak kapal tidak melakukan hal tersebut dan
hanya melakukan sail-by-salute dengan estimasi mata.
Kedua pelanggaran
etika ini menyebabkan kapal pesiar berlayar terlalu dekat dengan pesisir.
Ketika awak kapal menyadari hal ini, mereka panik dan mulai membuat perubahan
arah drastis. Kapten kapal memberikan perintah arah kepada helmsman yang
bersifat belokan tajam. Masalah yang dialami kapal ini adalah kapal ini tidak
didesain untuk melakukan belokan tajam sehingga terjadi understeer, yaitu ketika kapalnya berlayar dengan sudut pelayaran yang
lebih rendah daripada yang ditampilkan di ruang operasi.
Kronologi
ini menyebabkan kapal Costa Concordia menabrak sebuah batu di dekat pesisir.
PELANGGARAN ETIKA SAAT MENANGANI KECELAKAAN
Sebelum
melihat pelanggaran etika yang terjadi, sebaiknya kita mengevaluasi kerusakan
yang terjadi. Tabrakan dengan batu menyebabkan 3 kompartemen pecah. 3
kompartemen ini sangat penting karena kompartemen tersebut mengandung mesin dan
generator kapal. Setelah tabrakan terjadi, propulsion turun menjadi 8.3 knot. Setelah 29 detik, semua 6 mesinnya
berhenti bekerja dan listrik utamanya mati. Listrik yang tersisa hanya
bersumber dari generator darurat.
Pelanggaran
etika pertama adalah awak kapal berbohong kepada penumpang bahwa kapalnya aman
dan hanya terjadi mati lampu. Pada saat ini, para penumpang sudah panik dan
membawa jaket pelampung ke dekat kapal darurat. Awak kapal berbohong dan menyuruh
penumpangnya untuk kembali ke kabin untuk menenangkan situasi. Hal ini
berbahaya karena penumpang dipaksa ke kabin walaupun kapal sedang dalam proses
tenggelam.
Pelanggaran
etika kedua adalah kapten yang berbohong kepada coastguard. Saat menelpon coastguard Robert Ferrarini dia melaporkan bahwa kapalnya hanya
mengalami mati lampu dan mesinnya tidak terkompromi. Padahal mesinnya sudah
hancur dan kapal membutuhkan evakuasi. Hal ini berbahaya karena ini menunda
proses bantuan evakuasi yang seharusnya datang lebih cepat
Insinyur
yang ada di kapal mengevaluasi kerusakan yang terjadi di kompartemen bawah. Pintu
ketat-air yang digunakan untuk menghentikan air yang masuk ditutup, tetapi
salah satu pintunya malfungsi sehingga tidak bisa tertutup. Hal ini menyebabkan
air tidak bisa dihentikan masuk sehingga kapalnya tenggelam dengan cepat.
Masalah lain pada ruang generator adalah generator daruratnya tidak bisa
didinginkan (kipas pendingin rusak) sehingga insinyur harus mematikan dan
menyalakan generatornya secara manual supaya tidak kepanasan.
Pelanggaran etika
ketiga terjadi setelah insinyur melaporkan evaluasinya ke kapten Schettino.
Kapten Schettino akhirnya mengaku darurat ke coastguard tetapi hanya meminta sebuah kapal penarik, padahal dia
membutuhkan evakuasi penuh. Keputusan kapten tersebut menunda pertolongan
dengan kapal dan helikopter yang sebenarnya dibutuhkan.Pada saat itu coastguard dan pihak-pihak keamanan lainnya
sudah mencurigai bahwa kaptennya berbohong dan masalah aslinya lebih parah.
Firasat ini menyebabkan Gregorio de Falco, kapten coastguard, mengirim full evacuation ke lokasi Costa Concordia.
Setelah
beberapa waktu kapalnya mulai tumbang miring ke satu arah karena berat kapal
tidak seimbang. Awak kapal mengeluarkan jangkar untuk menstabilkan kapal tetapi
rantai yang dikendorkan terlalu banyak sehingga efektivitasnya hampir tidak
ada. Bersamaan dengan ini, evakuasi sudah dimulai dan untungnya pesisir tidak
jauh sehingga kapal darurat bisa bolak-balik untuk mengevakuasi penumpang
dengan cepat.
Pelanggaran
etika keempat adalah kapten yang tidak membantu proses evakuasi dan malah ikut
kapal daruat sebelum evakuasi selesai. Dia melawan peraturan “the captain goes
down with the ship”. Hal ini berarti sang kapten, orang yang paling berilmu
atas kapal yang ia kendalikan, tidak membantu proses evakuasi dan memastikan
semua penumpang selamat dan berhasil dievakuasi sampai habis. Tetapi dia malah
dievakuasi duluan dan hanya melihat proses evakuasi dilaksanakan di pesisir tanpa
membantu.
PILIHAN SOLUSI UNTUK MENCEGAH ATAU MENANGANI MASALAH TERJADI
1.
Melaporkan ke coastguard atas pelanggaran etika yang terjadi
Ini merupakan sebuah pilihan karena
coastguard dapat menghubungi kapten dan
memberi perintah untuk tidak melakukan hal tersebut atau melakukannya dengan
aman. Dan ini mengabari coastguard supaya dapat siap-siap bila ada kecelakaan. Jadi ini dapat
mencegah atau setidaknya membantu menangani kecelakaan bilai kaptennya
mengabaikan perintah.
2.
Melaporkan ke media atas pelanggaran etika yang terjadi
Media menjadi sebuah pilihan
karena mereka dapat menaikkan awareness terhadap kecelakaan yang akan terjadi. Ini dapat mengabarkan pihak-pihak
untuk membantu evakuasi bila dibutuhkan.
3.
Melaporkan ke atasan Costa atas pelanggaran etika yang terjadi
Melaporkan pelanggaran ke atasan
dari Costa dapat memaksa kapten untuk menghentikan sail-by-salute sebelum terjadi dan kapten terpaksa untuk mengehentikannya karena
kapten harus setuju dengan keputusan atasan.
4.
Melaporkan ke kapten atas pelanggaran etika yang ia lakukan dan hentikan sail-by-salute sebelum terjadi
Jika berhasil membujuk kapten
untuk menghentikan sail-by-salute, maka kecelakaan ini dapat dicegah
5.
Ambil alih kendali kapal dari helmsman supaya sail-by-salute aman
Jika masalah komunikasi sudah
menjadi jelas maka awak lain dapat menyoba untuk mengambil alih helmsman dalam
mengendalikan arah kapal supaya komunikasi lebih lancar dan kapal bergerak
sesuai perintah kapten.
6.
Biarkan kapten melakukan sail-by-salute dan fokus untuk persiapan evakuasi
Jika pencegahan sudah tidak mungkin,
maka mungkin awak lain hanya bisa bersiap-siap untuk mengevakuasi penumpang.
ETHICAL DECISION MAKING MATRIX
|
Melaporkan ke Coastguard |
Melaporkan ke Media |
Melaporkan ke atasan Costa |
Melaporkan ke kapten |
Mengambil alih helmsman |
Biarkan kapten |
Hold paramount the safety,
health, and welfare of the public |
YES. Resiko kemanan menjadi terlihat dan dapat ditindaki |
Maybe. Media mungkin tidak
membantu, hanya melaporkan |
NO. Atasan tidak melaran sail by
salute |
NO. Kapten Schettino telah
terbukti terlalu egois untuk mendengarkan saran |
YES. Anda memastikan eprintah
yang diterima benar |
NO. anda tidak peduli terhadap
pencegahan |
Perform services only in areas
of competence |
YES. Ini di luar are kompetensi tapi berhak menyiarkan
kekhawatiran |
No. Anda bukan pakar relasi |
YES. Anda berhak melapor |
YES. Kapten adalah yang
memberikan keputusan |
NO. anda tidak berkompetensi
melakukan perubahan arah |
YES. Anda bukan pakar keamanan |
Issue public statements only in
an objective and truthful manner |
MAYBE. Objetktivitas laporan
dapat diinterpretasi coastguard dengan beda |
NO. media akan melebaykan masalah |
NO. Secara publik Anda tidak
beraksi |
NO. Secara publik anda tidak
terlihat |
NO. anda tidak menyatakan
apapaun secara publik |
NO. anda diam saja |
Act for each employer as
faithful agenst or trustees |
NO. coastguard bukan bagian
organisasi Anda. |
No. anda tidak memiliki hak
mengeluarkan pernyataan publik |
YES. Anda berkewajiban melapor
ke atasan |
YES. Anda melapor ke atasan awak |
NO. anda tidak percaya terhadap awak
anda sendiri |
YES. Anda memercayai kapten |
Avoid deceptive acts |
YES. Anda jujur dalam
menunjukkan masalah |
Yes. Anda jujur dalam
menunjukkan masalah |
YES Anda jujur dalam menunjukkan
masalah |
YES. Anda jujur terhadap situasi |
NO. anda tidak jujur terhadap
masalah |
NO. anda mengumpatkan masalah |
Conduct themselves honorably,
responsibly, ethically, and lawfully so as to enhance the honor, reputation,
and usefulness of the profession |
YES. Anda menunjukkan
kekhawatiran dengan profesional |
Maybe. Persepsi lapor ke media
mungkin terlihat egois |
YES. Melaporkan masalah masuk ke
dalam kewajiban dan hak |
NO. anda mengabaikan egoisme
kapten |
No. Anda tidak memiliki hak untuk
mengambil alih |
NO. anda tidak melapor bahaya |
TOTAL |
YES = 4 Maybe = 1 No = 1 |
Yes = 1 Maybe = 2 No = 3 |
Yes = 4 Maybe = 0 No = 2 |
YES = 3 Maybe = 0 No = 3 |
YES = 1 Maybe = 0 No = 5 |
YES = 2 Maybe = 0 NO = 4 |
Maka keputusan terbaik yang dapat diambil adalah melaporkan
ke coastguard untuk menjamin keamanan penumpang kapal dan awaknya
Comments
Post a Comment